Rabu, 22 Desember 2010

Rhoma.... oh Rhoma...

Nama Asli : Raden Oma Irama
Lahir : Tasikmalaya, 11 Desember 1946
Ayah : Raden Burdah Anggawirya. Ibu : Tuti Juariah
Isteri : Ricca Rachim (11 April 1959)
Pendidikan :
SD Kibono Manggarai Jakarta. SMP Negeri XV Jakarta. SMA Negeri VIII Jakarta (sampai kelas II). SMA PSKD Jakarta. St Joseph Solo. SMA 17 Agustus Tebet Jakarta. Fakultas Sospol Universitas 17 Agustus
Pada tahun tujuh puluhan, Rhoma sudah menjadi penyanyi dan musisi ternama setelah jatuh bangun dalam mendirikan band musik, mulai dari band Gayhand tahun 1963. Tak lama kemudian, ia pindah masuk Orkes Chandra Leka, sampai akhirnya membentuk band sendiri bernama Soneta yang sejak 13 Oktober 1973 mulai berkibar.
Berdasarkan data penjualan kaset, dan jumlah penonton film- film yang dibintanginya, penggemar Rhoma tidak kurang dari 15 juta atau 10% penduduk Indonesia. Ini catatan sampai pertengahan 1984.
Rhoma Irama terhitung sebagai salah satu penghibur yang paling sukses dalam mengumpulkan massa.bukan hanya tampil di dalam negeri tapi ia juga pernah tampil di Kuala Lumpur, Singapura, dan Brunei dengan jumlah penonton yang hampir sama ketika ia tampil di indonesia. sering dalam konser Rhoma Irama, penonton jatuh pingsan akibat berdesakan. Orang menyebut musik Rhoma adalah musik dangdut, sementara ia sendiri lebih suka bila musiknya disebut sebagai irama Melayu.

Pada 13 Oktober 1973, Rhoma mencanangkan semboyan "Voice of Moslem" (Suara Muslim) yang bertujuan menjadi agen pembaharu musik Melayu yang memadukan unsur musik rock dalam musik Melayu serta melakukan improvisasi atas aransemen, syair, lirik, kostum dan penampilan di atas panggung.menurut Achmad Albar, penyanyi rock tersohor, "Rhoma pionir. Pintar mengawinkan orkes Melayu dengan rock". Tetapi jika kita amati ternyata bukan hanya rock yang dipadu oleh rhoma irama tetapi musik pop, india, dan orkestra juga. inilah yang menyebabkan setiap lagu rhoma memiiki cita rasa yang berbeda.

Bagi para penyanyi dangdut lagu rhoma mewakili semua suasana ada nuansa agama, cinta remaja, cinta kepada orang tua, kepada bangsa, kritik sosial, dan lain-lain. "mustahil mengadakan panggung dangdut tampa menampilkan lagu Bang Rhoma, karena semua menyukai lagu rhoma", begitu tanggapan beberapa penyanyi dangdut dalam suatu acara TV.
Rhoma juga sukses di dunia film, setidaknya secara komersial. Data PT Perfin menyebutkan, hampir semua film Rhoma selalu laku. Bahkan sebelum sebuah film selesai diproses, orang sudah membelinya. Satria Bergitar, misalnya. Film yang dibuat dengan biaya Rp 750 juta ini, ketika belum rampung sudah memperoleh pialang Rp 400 juta.Tetapi, Rhoma tidak pernah makan dari uang film. Ia hidup dari uang kaset, kata Benny Muharam, kakak Rhoma, yang jadi produser PT Rhoma Film. Hasil film disumbangkan untuk, antara lain, masjid, yatim piatu, kegiatan remaja, dan perbaikan kampung.
Rhoma Irama sempat kuliah di Universitas 17 agustus Jakarta, tetapi tidak menyelesaikannya, "ternyata belajar diluar lebih asyik dan menantang" katanya suatu saat. ia sendiri mengatakan bahwa ia banyak menjadi rujukan penelitian ada kurang lebih 7 skripsi tentang musiknya telah dihasilkan. selain itu peneliti asing juga kerap menjadikannya sebagai objek penelitian seperti William H. Frederick, doktor sosiologi Universitas Ohio, AS yang meneliti tentang kekuatan popularitas serta pengaruh rhoma irama pada masyarakat.

Pada bulan Februari 2005, dia memperoleh gelar doktor honoris causa dari American University of Hawaii dalam bidang dangdut, namun gelar tersebut dipertanyakan banyak pihak karena universitas ini diketahui tidak mempunyai murid sama sekali di Amerika Serikat sendiri, dan hanya mengeluarkan gelar kepada warga non-AS di luar negeri. Selain itu, universitas ini tidak diakreditasikan oleh pemerintah negara bagian Hawaii. sayang sekali padahal seharusnya rhoma irama berhak mendapatkan gelar doctor honouris causa dari lembaga pendidikan resmi karena kepiawannya sebagai Musisi, pencipta lagu,dan Bintang layar lebar. karena selama karirnya seperti yang diungkapkan ia telah menciptkan 685 buah lagu dan bermain di lebih 10 film. mungkin tidak ada artis Indonesia yang mampu menciptakan sedemikian banyak lagu, sekaligus membintangi banyak film.
Rhoma sendiri adalah suami penyanyi dangdut Rica Rachim, yang dinikahinya sekitar tahun 1984. Pernikahan itu pun berlangsung diam-diam, karena pada saat itu Rhoma masih berstatus suami Veronica (alm). Baru tahun 1985 Rhoma menceraikan Veronika secara resmi.
Sejarah seperti terulang, Rhoma juga pernah menikah secara sirri (diam-diam) dengan aktris Lely Angraeni atau Angel Lelga). Pernikahan mereka tidak tercium media, baru diketahui setelah resmi Rhoma menceraikan Angel lewat konferensi pers.
Diskografi:
Ke Bina Ria (1974). Joget (1975). Penasaran (1976). Hak Asasi (1977). Gitar Tua Oma Irama (1977)
Berkelana (1978). Rupiah (1978). Begadang (1978)
Filmografi:
Oma Irama Penasaran (1976). Gitar Tua Oma Irama (1977). Darah Muda (1977). Rhoma Irama Berkelana I (1978). Rhoma Irama Berkelana II (1978). Begadang (1978). Raja Dangdut (1978). Cinta Segitiga (1979)
Camelia (1979). Perjuangan dan Doa (1980). Melody Cinta Rhoma Irama (1980).Badai Diawal Bahagia (1981). Satria Bergitar (1984).Cinta Kembar (1984). Pengabdian (1985).Kemilau Cinta di Langit Jingga (1985). Menggapai Matahari I (1986). Menggapai Matahari II (1986). Nada-nada Rindu (1987). Bunga Desa (1988). Jaka Swara (1990).Nada dan Dakwah (1991). Takbir Biru (1994)

sumber : http://rasasatu.blogspot.com/2010/07/rhoma-irama.html

pusiiiiing.....

ampun deh.....
pagi-pagi siaran,, buka SMS REPORT CITRA,, kok tampilan yang keluar : nggak sesuai dengan yang di inginkan......
akhirnya bolak-balik cari di mbah google, dan akhirnya ketemu situs ini : http://202.78.200.220/~masadit/tinggalklik/citra/daily9600.php?tanggal=23&bulan=12&tahun=2010&isProcess=1&tabel=koin&submit=+Tampilkan+

Sabtu, 18 Desember 2010

Rhoma irama : artis favorit di blantika musik dangdut

Siapa yang tak mengenal Rhoma Irama? Semua orang yang ada di Indonesia, pasti sudah mengenalnya. Meskipun aliran musiknya dangdut, artis yang satu ini ternyata telah memukau seluruh insan yang menyukai musik.

Pada awalnya, orang mungkin tidak merasa nyaman dengan senandung musik dangdut yang dibawakan Rhoma Irama. Lama kelamaan, luluh juga hatinya mendengar nyanyiannya. Yuk, kita kenali artis yang satu ini lebih dekat!

Seorang artis mungkin terbiasa dengan nama samaran alias nama trend. Terkadang, nama samaran itu lebih bagus dengan nama aslinya. Berbeda dengan Rhoma Irama. Nama asli dia adalah Oma Irama.

Huruf RH di depan kata Oma sebenarnya merupakan singkatan. Huruf R adalah singkatan dari Raden. Kebetulan dia keturunan seorang ningrat dari daerah kelahirnnya di Tasikmalaya. Huruf H merupakan singkatan dari Haji. Gelar Haji ini melekat pada seorang muslim di Indonesia yang telah melaksanakan kewajibannya beribadah ke tanah suci Mekah. Nah, kedua huruf itu bersanding dengan nama Oma Irama. Jadilah, artis favorit ini mempunyai nama lengkap Rhoma Irama.

Masa Kecil Rhoma

Rhoma irama adalah anak keturunan ningrat dari pasangan Raden Burdah Anggawirya dan Tuti Juariah. Ia merupakan anak ke-2 dari 8 bersaudara kandung. Tidak hanya itu, ia memiliki 4 saudara kandung dari ayah dan ibunya. Rhoma Irama lahir di Tasikmalaya, tanggal 11 Desember 1946 dalam keadaan yang begitu bahagia.

Suara menggelegar dan menggema saat ini mungkin adalah harta warisan yang dibawanya. Ia mewarisi bakat seni dari kedua orangtuanya. Konon, ketika masih bayi Rhoma Irama sering sekali menangis. Nah, Rhoma Irama ini akan berhenti menangis ketika ibunya bersenandung. Selain itu, bakat yang dimiliki ayahnya, bermain suling dan melantunkan tembang cianjuran, juga terbawa dalam darah Rhoma Irama.

Memasuki usia sekolah , Rhoma pun mengenyam dunia sekolah. Bakat menyanyi Rhoma awalnya ditemukan oleh seorang artis senior yang bernama Bing Slamet. Ketika itu, Rhoma tampil dalam pertunjukan yang cukup megah. Kegembiraan Rhoma tak berujung indah. Seusai beberapa tahun setelah pertunjukan, ayah Rhoma Irama meninggal dunia.

Masa Remaja Rhoma

Memasuki usia remaja, Rhoma pun seperti teman seusianya. Ia melanjutkan ke SMP dan SMA. Ketika sekolah, ia banyak menimba ilmu. Selain ilmu pengetahuan yang diajarkan sekolah, Rhoma belajar ilmu beladiri, berdagang, dan terus menerus mengasah keterampilan musiknya.

Konon, ketika sekolah SMA di Solo, ia harus merasakan pedihnya kehidupan. Ia harus memulai kehidupannya dengan mandiri. Biaya sekolahnya ketika itu harus ditanggung sendiri. Ia pun terpaksa mengamen untuk membiayai sekolahnya. Karena semangatnya yang begitu menggebu, Rhoma pun melanjutkan pendidikannya ke Fakultas Sosial Politik, Universitas 17 Agustus. Tapi sayang, di tengah menggebu-gebunya kuliah, semangatnya akhirnya terkalahkan. Ia lebih memilih dunia musik daripada melanjutkan kuliahnya.


Ternyata, aliran musik sang Raja Dangdut ini pada awalnya bermula dari gaya pop dan rock Bahkan, aliran musik melayu pun pernah singgah di sanubari Rhoma. Perjuangan musiknya pun dimulai pada 1967. Dari tahun ke tahun, Rhoma pun menunjukkan bakat musiknya. Berbagai aliran musik dibawakannya, mulai dari pop, rock, sampai musik gaya Benyamin S. Entah apa yang mengubah aliran musiknya tersebut.

Sejak ia mulai punya grup yang bernama Soneta Group, ia mengusung aliran musik tersendiri. Ciri khas yang mengalun dan menggiring kita untuk menghentakkan kaki dan menggoyangkan badan. Gaya dan irama dangdut dari musiknya dicampur dengan musik rock. Tentunya hal ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat dangdut ketika itu.

Pendiriannya tetap teguh untuk mencoba bereksperimen tentang gaya musiknya. Akhirnya, ia berkibar di dunia musik dengan julukan Raja Dangdut. Keberterimaan masyarakat dengan musik yang dibawakan Rhoma tak lepas dari beberapa hal. Selain tema yang dibawakannya tentang persatuan dan kesatuan, Rhoma pun menyelipkan nilai-nilai islami dalam lagunya. Tentunya hal ini sangat diterima oleh masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim.

Masa Tua Rhoma

Sepertinya lagu dangdut di bumi indonesia tak akan padam. Ini terbukti dari terus menerusnya media di Indonesia yang menampilkan acara musik, khususnya dangdut. Rhoma irama terus berjaya di dunia musik Indonesia dengan ciri musiknya yang khas.

Bersama anak dan istrinya, ia menikmati hasil perjuangannya beberapa tahun yang lalu. Rhoma pun berpikir keras tentang penerus musik dangdut di Indonesia. Ia menurunkan bakatnya kepada anak-anaknya dan artis lain yang berminat di dunia dangdut. Bravo musik dangdut!


sumber : http://www.anneahira.com/artis-favorit.htm

Kamis, 16 Desember 2010

Ratna Listy, Artis Pelestari Keroncong

JAKARTA - Ratna Listy tengah bergembira. Pasalnya, dia dianugerahi penghargaan sebagai pelestari musik keroncong Indonesia.

Indonesia Book of Record menganugerahi penghargaan 'Kepedulian dan dedikasi yang mendalam sebagai artis melestarikan musik etnik/keroncong Indonesia'.

Menurut Ratna, pilihannya menyanyikan lagu keroncong karena idealisme untuk melestarikan musik Indonesia.

"Kita tidak bisa berharap banyak dari pasar. Ketika saya kolaborasikan musik keroncong dan etnik, itu lebih karena idealisme saya melestarikan musik Indonesia. Banyak orang yang menganggap keroncong bukan musik Indonesia," tutur Ratna yang ditemui di Galeri Nasional, Jakarta Pusat, Jumat (20/8/2010).

Ratna tak ingin pencurian terhadap karya seni bangsa ini terjadi lagi. Oleh karena itu, dia memproduseri album keroncong 'Laras Pesisiran'.

"Meski secara komersil tidak terlalu menguntungkan, saya bersyukur karena ada beberapa penghargaan dan apresiasi atas karya saya," ujarnya.

Alasan Ratna mau memproduseri album yang kurang memberikan profit itu, supaya musik keroncong tetap lestari. Apalagi, remaja zaman sekarang jarang yang mengenal dan mau mendengarkan musik keroncong.

"Kalau bukan kita, siapa lagi? Karena musik ini kan justru asli Indonesia," tukasnya.

sumber : http://celebrity.okezone.com/read/2010/08/21/205/365261/ratna-listy-artis-pelestari-keroncong

musik keroncong vs musik enka, indonesia vs jepang...

Enka
Enka (baca: engka) adalah jenis musik asal Jepang yang sangat populer di negara asalnya. Enka bermula kemunculannya dari rakyat yang kecewa terhadap pemerintah lalu mengaspirasikan kekecewaannya melalui alunan Enka untuk mengkritik kinerja pemerintah lokal.
Enka terdiri dari dua suku kata yaitu En yang artinya Pidato dan Ka yang artinya Lagu. Jadi Enka adalah pidato atau kritikan terhadap pemerintah yang kinerjanya sangat buruk pada masa itu, lalu diaspirasikan melalui alunan Enka. Enka muncul di abad 19 silam.
Kini, Enka lebih banyak berisikan kata-kata percintaan dan kesedihan yang diluapkan melalui Enka, sehingga pendengarnya terbawa oleh suasana lagu yang dibawakan.
Enka terinspirasi dari lagu-lagu Mandarin dan Keroncong. Sehingga alunan Enka sangat mirip dengan alunan lagu Mandarin dan alunan Keroncong.
Keroncong
Keroncong bermula kemunculannya di abad 15 silam pada masa penjajahan Portugis. Para budak yang dibawa oleh Portugis dari India ke Indonesialah yang mula-mula memperkenalkannya dan memainkannya. Tepatnya di Malukulah yang di mana tempat itulah yang pertama kali diperkenalkannya dan dimainkannya musik Keroncong ini.
Musik Keroncong pada mulanya hanya dimainkan dengan berbagai alat musik seperti flute, biola dan ukulele (gitar kecil). Ukulele sendiri adalah alat musik yang diinspirasi dari alat musik Hawaii, dan dinyanyikan solo oleh kebanyakannya adalah wanita. Namun seiring berlalunya waktu, Keroncong mengalami evolusi sehingga ada tambahan alat musik pada permainan musiknya seperti gamelan dan bass hingga kini, sehingga disebut Keroncong modern.
Gesang adalah sang maestro Keroncong terkemuka dan melegenda hingga ke mancanegara, salah satunya adalah Jepang. Jepang sangat mengagumi sang maestro ini dari lagu ciptaannya yang berjudul Bengawan Solo. Keroncong yang dibawakan dengan lagu Bengawan Solo begitu menarik simpati dan perhatian orang-orang Jepang, karna memang pada dasarnya Keroncong ini mirip sekali dengan jenis musik asal Jepang yaitu Enka.

sumber :http://www.sabdaspace.org/enka_dan_keroncong

Rabu, 15 Desember 2010

musik keroncong

Musik Indonesia atau yang disebut musik Nusantara merupakan semua musik yang berkembang di Nusantara ini, yang mencerminkan atau menonjolkan ciri keindonesiaan, baik dalam segi bahasa maupun gaya melodinya. Musik Nusantara sendiri terdiri dari musik tradisi daerah, musik keroncong, musik dangdut, musik langgam, musik gambus, musik perjuangan, dan musik pop.

Musik Keroncong. Masuk ke Indonesia pada masa kolonialisme.
Masa Kolonialisme

Masuknya bangsa Barat ke Indonesia juga membawa pengaruh besar dalam perkembangan musik Indonesia. Para pendatang ini juga memperkenalkan berbagai alat musik dari negeri mereka. Seperti biola, cello (selo), gitar, seruling (flute), dan ukulele. Mereka pun membawa sistem solmisasi dalam berbagai karya lagu.Pada masa inilah Indonesia mengalami perkembangan musik modern. Pada masa ini para musisi Indonesia menciptakan sajian music berupa perpaduan musik barat dengan musik Indonesia. Sajian musik itu kemudian dikenal sebagai musik keroncong.


dan ternyata musik keroncong unik dan indah. musik ini bisa bergabung dengan macam-macam jenis musik yang lain seperti rock, pop, dan dangdut. keroncong harus terus dilestarikan oleh masyarakat agar ia tidak terus pudar begitu saja
Mudah-mudahan, generasi muda Indonesia bisa terus melanjutkan musik keroncong. Biar generasi muda dapat merasakan keindahan keroncong dan terus melestarikannya. Seharusnya, remaja harus
menghargai musik lama ini karena jika tiada yang lama, maka musik baru yang digila-gilakan oleh mereka tidakkan wujud.

koleksi pop keroncong terbaru diradio citra : hanya ingin kau tahu (republik), mau dibawa kemana (armada), jomblowati (she), cari pacar lagi (ST12), yang (wali) dan masih banyak lagi.......

lagu pop dangdut : ada lagu jatuh bangun......

maupun lagu-lagu keroncong asli... beh, itu apa lagi. lengkap yaaa......

sumber : http://zanuist-mybloger.blogspot.com/2010/12/sejarah-perkembangan-musik-indonesia.html