Sabtu, 18 Desember 2010

Rhoma irama : artis favorit di blantika musik dangdut

Siapa yang tak mengenal Rhoma Irama? Semua orang yang ada di Indonesia, pasti sudah mengenalnya. Meskipun aliran musiknya dangdut, artis yang satu ini ternyata telah memukau seluruh insan yang menyukai musik.

Pada awalnya, orang mungkin tidak merasa nyaman dengan senandung musik dangdut yang dibawakan Rhoma Irama. Lama kelamaan, luluh juga hatinya mendengar nyanyiannya. Yuk, kita kenali artis yang satu ini lebih dekat!

Seorang artis mungkin terbiasa dengan nama samaran alias nama trend. Terkadang, nama samaran itu lebih bagus dengan nama aslinya. Berbeda dengan Rhoma Irama. Nama asli dia adalah Oma Irama.

Huruf RH di depan kata Oma sebenarnya merupakan singkatan. Huruf R adalah singkatan dari Raden. Kebetulan dia keturunan seorang ningrat dari daerah kelahirnnya di Tasikmalaya. Huruf H merupakan singkatan dari Haji. Gelar Haji ini melekat pada seorang muslim di Indonesia yang telah melaksanakan kewajibannya beribadah ke tanah suci Mekah. Nah, kedua huruf itu bersanding dengan nama Oma Irama. Jadilah, artis favorit ini mempunyai nama lengkap Rhoma Irama.

Masa Kecil Rhoma

Rhoma irama adalah anak keturunan ningrat dari pasangan Raden Burdah Anggawirya dan Tuti Juariah. Ia merupakan anak ke-2 dari 8 bersaudara kandung. Tidak hanya itu, ia memiliki 4 saudara kandung dari ayah dan ibunya. Rhoma Irama lahir di Tasikmalaya, tanggal 11 Desember 1946 dalam keadaan yang begitu bahagia.

Suara menggelegar dan menggema saat ini mungkin adalah harta warisan yang dibawanya. Ia mewarisi bakat seni dari kedua orangtuanya. Konon, ketika masih bayi Rhoma Irama sering sekali menangis. Nah, Rhoma Irama ini akan berhenti menangis ketika ibunya bersenandung. Selain itu, bakat yang dimiliki ayahnya, bermain suling dan melantunkan tembang cianjuran, juga terbawa dalam darah Rhoma Irama.

Memasuki usia sekolah , Rhoma pun mengenyam dunia sekolah. Bakat menyanyi Rhoma awalnya ditemukan oleh seorang artis senior yang bernama Bing Slamet. Ketika itu, Rhoma tampil dalam pertunjukan yang cukup megah. Kegembiraan Rhoma tak berujung indah. Seusai beberapa tahun setelah pertunjukan, ayah Rhoma Irama meninggal dunia.

Masa Remaja Rhoma

Memasuki usia remaja, Rhoma pun seperti teman seusianya. Ia melanjutkan ke SMP dan SMA. Ketika sekolah, ia banyak menimba ilmu. Selain ilmu pengetahuan yang diajarkan sekolah, Rhoma belajar ilmu beladiri, berdagang, dan terus menerus mengasah keterampilan musiknya.

Konon, ketika sekolah SMA di Solo, ia harus merasakan pedihnya kehidupan. Ia harus memulai kehidupannya dengan mandiri. Biaya sekolahnya ketika itu harus ditanggung sendiri. Ia pun terpaksa mengamen untuk membiayai sekolahnya. Karena semangatnya yang begitu menggebu, Rhoma pun melanjutkan pendidikannya ke Fakultas Sosial Politik, Universitas 17 Agustus. Tapi sayang, di tengah menggebu-gebunya kuliah, semangatnya akhirnya terkalahkan. Ia lebih memilih dunia musik daripada melanjutkan kuliahnya.


Ternyata, aliran musik sang Raja Dangdut ini pada awalnya bermula dari gaya pop dan rock Bahkan, aliran musik melayu pun pernah singgah di sanubari Rhoma. Perjuangan musiknya pun dimulai pada 1967. Dari tahun ke tahun, Rhoma pun menunjukkan bakat musiknya. Berbagai aliran musik dibawakannya, mulai dari pop, rock, sampai musik gaya Benyamin S. Entah apa yang mengubah aliran musiknya tersebut.

Sejak ia mulai punya grup yang bernama Soneta Group, ia mengusung aliran musik tersendiri. Ciri khas yang mengalun dan menggiring kita untuk menghentakkan kaki dan menggoyangkan badan. Gaya dan irama dangdut dari musiknya dicampur dengan musik rock. Tentunya hal ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat dangdut ketika itu.

Pendiriannya tetap teguh untuk mencoba bereksperimen tentang gaya musiknya. Akhirnya, ia berkibar di dunia musik dengan julukan Raja Dangdut. Keberterimaan masyarakat dengan musik yang dibawakan Rhoma tak lepas dari beberapa hal. Selain tema yang dibawakannya tentang persatuan dan kesatuan, Rhoma pun menyelipkan nilai-nilai islami dalam lagunya. Tentunya hal ini sangat diterima oleh masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim.

Masa Tua Rhoma

Sepertinya lagu dangdut di bumi indonesia tak akan padam. Ini terbukti dari terus menerusnya media di Indonesia yang menampilkan acara musik, khususnya dangdut. Rhoma irama terus berjaya di dunia musik Indonesia dengan ciri musiknya yang khas.

Bersama anak dan istrinya, ia menikmati hasil perjuangannya beberapa tahun yang lalu. Rhoma pun berpikir keras tentang penerus musik dangdut di Indonesia. Ia menurunkan bakatnya kepada anak-anaknya dan artis lain yang berminat di dunia dangdut. Bravo musik dangdut!


sumber : http://www.anneahira.com/artis-favorit.htm

Tidak ada komentar: